Close

October 9, 2018

Focus Group Discussion 2

Gambar FGD 2

Gambar FGD 2Focus Group Discussion penyusunan modul Hastha Laku tahap 2 yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2018 di Loji Hotel Solo. Pada FGD ini, Solo Bersimfoni mengundang narasumber dari kalangan TNI, POLRI, tokoh agama, dan juga tokoh masyarakat. Tujuan FGD ini ialah bertukar pikiran serta meminta masukan dari para narasumber untuk penyempurnaan modul Hastha Laku yang akan digunakan oleh para trainers dalam mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan, yaitu tepa selira (tenggang rasa), lembah manah (rendah hati), andhap ashor (berbudi luhur), grapyak semanak (ramah tamah), guyub rukun (kerukunan), ewuh pakewuh (saling menghormati), pangerten (saling pengertian), dan gotong royong. Melalui pendekatan nilai budaya ini diharapkan dapat meningkatkan toleransi dan mempererat tali persaudaraan antar lintas agama, lintas suku, lintas ras, dan lintas golongan.

Iptu NG. Muhtar Fawaid mengatakan bahwa intoleransi yang terjadi saat ini disebabkan adanya perbedaan ideologi, perbedaan budaya, dan perbedaan pandangan politik. Hal-hal ini jika terus dibiarkan akan memberikan dampak yang berbahaya, yaitu radikalisme dan anarkisme. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah intoleransi dan radikalisme adalah:

  1. Meningkatkan pemahaman tentang kehidupan berbangsa dan bernegara dalam format NKRI
  2. Meningkatkan rasa nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari
  3. Mengenali gejala intoleransi dan paham-paham radikal
  4. Berperan aktif dalam melaporkan gejala-gejala sekecil apapun yang mengarah pada intoleransi dan radikalisme
  5. Berhati-hati dalam mengambil referensi pengetahuan dengan cara menyelidiki kredibilitas sumbernya
  6. Bergabung dalam komunitas-komunitas perdamaian

Berkaitan dengan hal tersebut, Bapak Ahsin dari Korem 074 mengatakan bahwa bersikap ramah, peduli, berdiskusi dan saling merangkul antar organisasi dapat mencegah terjadinya terorisme. Terakhir, tokoh agama, Ust. KH. M. Dian Nafi’i meminta agar setiap elemen masyarakat dapat menyikapi perbedaan dan konflik dengan pikiran tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil tindakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *