MENGAPA ORANG INDONESIA SUKA INTERNET?
Pertama, internet menyampaikan informasi dengan sangat cepat. Kedua, internet membuat semua orang saling terhubung, mendekatkan yang jauh tanpa batas negara dan waktu. Ketiga, biaya internet relatif murah. Kesiapan Indonesia atas hadirnya perkembangan internet salah satunya ditandai dengan peluncuran Program Indonesia Makin Cakap Digital 2021 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, serta perwakilan Pimpinan Daerah di seluruh Indonesia pada 20 Mei 2021di Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
Berdasarkan We Are Social terdapat 175,4 juta pengguna internet di Indonesia pada 2020 dan terhitung per Januari 2021 terdapat 202,6 juta pengguna internet. Artinya pada saat kamu membaca tulisan ini, pengguna internet di Indonesia akan terus mengalami lompatan tinggi. Internet tidak bisa lepas dari kehadiran media sosial yang sangat digandrungi oleh masyarakat. Terbukti dengan adanya 170 juta pengguna sosial media di Indonesia per Januari 2021. Bagaimana dengan jumlah pengguna media sosial tahun 2022 nanti? Kalian pasti bisa membayangkannya.
Perkembangan internet dan media sosial juga tak luput dari warganet yang mempunyai dua sisi. Bicara soal kekuatan warganet Indonesia tentu kita semua sudah paham betul berbagai fenomena pelanggaran di internet dan media sosial hingga akhirnya dalam Digital Civility Index (DCI), warganet Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara sebagai pengguna media sosial yang paling tidak sopan di wilayah tersebut[1] sepanjang 2020.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa etika bermedia sosial perlu dipegang teguh oleh setiap masyarakat terutama para netizen Indonesia saat berseluncur di internet. Internet sangat bermanfaat jika digunakan secara positif dan maksimal. Memang benar apa yang ditawarkan oleh Internet salah satunya adalah kebebasan tapi bukan tak ada batasnya. Siapa yang membatasi? Ya kita sendiri sebagai penggunanya dengan menggunakan etika dalam bermedia sosial.
Kita coba ingat lagi ke belakang, pada saat tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 yang kemudian disusul dengan serbuan netizen Indonesia ke akun media sosial BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia). Ada lagi peristiwa saat Dewa Kipas menang melawan GothamChess pada pertandingan catur online di platform Chess.com, yang menyebabkan fans dari Gothamchess tidak terima dan ditanggapi dengan serbuan komentar jahat dari warganet Indonesia di akun media sosial Gothamchess. Dua kasus tersebut menjadikan pemakluman bahwa netizen Indonesia masuk urutan terbawah. Berbagai contoh di atas membuktikan bahwa akses informasi yang sangat cepat tidak diimbangi dengan literasi digital. Berita yang diterima langsung ditelan mentah-mentah tanpa disaring terlebih dahulu.
Saat berselancar di internet, kita harus menerapkan nilai hasthalaku seperti pangerten dengan memberikan komentar yang baik pada postingan orang lain, sehingga juga akan mendapatkan respon baik dari pemilik konten. Dengan memilih kata-kata yang baik, maka nilai guyub rukun akan selalu terjaga. Selain itu, nilai lembah manah juga harus diterapkan untuk membuat orang lain nyaman. Contohnya dengan menghindari membuat kegaduhan dengan orang lain di media sosial. Jika berbeda pendapat dengan orang lain di media sosial, hendaknya menyelesaikan dengan baik dan sebaiknya tidak dalam forum yang bisa dibaca publik. Marilah bergotong royong menyebarkan konten positif seperti donasi, bukan malah gotong royong yang bikin emosi. Etika, tata krama dan sopan santun di dunia nyata semestinya juga berlaku di dunia maya meskipun hal itu tidak tertulis.
Penulis : Burhanudin Fajri
[1] https://indonesiabaik.id/infografis/benarkah-netizen-indonesia-paling-tak-sopan-se-asia
Umi
June 30, 2021 at 3:23 pmMantab