Close

April 3, 2024

“Yuh Ngasab Lur” Sebagai Upaya Menurunkan TPT Kabupaten Brebes

Pekalongan. 5/3/2024. Setelah diadakan Sosialisasi / Penguatan Implementasi Pergub No. 67 tahun 2023 tentang RAD Pelayanan Kepemudaan Provinsi Jawa Tengah di eks Karesidenan Pati (29/3/2023), Disporapar Jateng melaksanakan kegiatan yang sama di eks Karesidenan Pekalongan, tepatnya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan (5/3/2024). Kegiatan ini didukung oleh Solo Bersimfoni.

Kegiatan ini dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) eks Karesidenan Pekalongan yang meliputi Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang. RAD ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan pembangunan pemuda yang lebih terencana, tersistematis, dan terstruktur untuk mencapai indeks pembangunan pemuda (IPP) yang lebih baik. Dalam sambutannya, Plt. Kadinporapar Kabupaten Pekalongan, Abdul Baqi, SH, Sp.N, menyoroti pentingnya Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dengan peningkatan mutu layanan kepemudaan guna menghadapi bonus demografi hingga tahun 2045 dan mewujudkan Indonesia Emas.

Sementara Kasi Kemitraan dan Kelembagaan Pemuda Disporapar Provinsi Jawa Tengah, Makmur Efendi S.Pd., MM, menekankan perlunya perhatian terhadap adanya lapangan kerja dan keterampilan para calon pencari kerja. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah eks Karesidenan Pekalongan, khususnya Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, masih cukup tinggi, mencapai 8,98%, 8,6%, dan 6,55% secara berturut-turut. Rata-rata pengangguran di Jawa Tengah sendiri mencapai 5,13%.

Salah satu faktor tingginya TPT adalah tingkat kemiskinan. Berdasarkan data BPS dari tahun 2021 sampai 2023 angka kemiskinan di Kabupaten Brebes mengalami penurunan. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Brebes berupaya menekan angka kemiskinan dengan memberikan pelayanan kepemudaan melalui ketrampilan yang berbasis kompetensi sehingga mampu bersaing di dunia kerja. Setidaknya ada peningkatan peserta pelatihan tahun 2022 sebanyak 670 dan tahun 2023 sebanyak 738.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga berupaya dengan membangun Kawasan Industri Brebes (KIB) yang menjadi program prioritas. Program ini dinilai mampu membuka lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Di Kabupaten Brebes, ada 31 pabrik yang menyerap tenaga kerja terbagi menjadi 28 pabrik dengan 30.000 tenaga kerja perempuan dan 3 pabrik dengan 1.200 tenaga kerja laki-laki. Sehingga pengangguran didominasi kalangan laki-laki.

Peraturan Bupati Brebes No. 37 Tahun 2022 tentang Sinergitas Penanganan Tingkat Pengangguran Terbuka Melalui Program “Yuh Ngasab Lur” di Dinperinaker Brebes menjadi upaya untuk mengurangi angka TPT di Kabupaten Brebes. Program ini berisi kegiatan terkait ketenagakerjaan home industry, komunitas Industri Kecil Menengah (IKM) milenial dan komunikas IKM senior.

Selain itu, masyarakat Kabupaten Brebes juga bisa mengakses situs ngasablur.brebes.go.id untuk memperoleh informasi lowongan pekerjaan di perusahaan yang ada di Kabupaten Brebes. Kepala Dinperinaker Brebes, Warsito Eko Putro, S.Sos., M.Si., memberikan pesan kepada pemuda di Kabupaten Brebes, “Open minded dan hindari idealism dalam mencari pekerjaan, tingkatkan kompetensi diri dalam menyongsong era digitalisasi”

Tenaga Ahli Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Huntal Hutapea S.Ap. MSi, Med dalam paparannya meyampaikan, bahwa RAD yang disusun berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 67 Tahun 2023 memberikan arahan dan strategi dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kepemudaan selama lima tahun ke depan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden No. 43 Tahun 2022 tentang koordinasi strategis lintas sektor dalam penyelenggaraan pelayanan pemuda.

Ketua Solo Bersimfoni M Farid Sunarto saat dimintai tanggapan mengatakan, bahwa dengan adanya RAD diharapkan pemuda di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan dapat memperoleh manfaat yang nyata dalam meningkatkan kualitas hidup dan menghadapi tantangan masa depan. “Dalam era bonus demografi yang sedang dihadapi, pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam membangun masa depan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta OPD terkait dan organisasi kepemudaan harus berkomitmen untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan pengembangan pemuda,” terang Farid. Sebagai pemuda, lanjutnya, saatnya untuk terlibat aktif dalam proses pembangunan daerah dan memanfaatkan kesempatan yang ada. “Melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan serta berperan aktif dalam organisasi kepemudaan, pemuda dapat menjadi agen perubahan positif dalam mewujudkan visi Provinsi Jawa Tengah yang maju dan berdaya saing,” pungkas Farid.

Penulis : Tia Brizantiana

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *