Solo Bersimfoni Audiensi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah: Sinergi Penguatan Karakter melalui Program Sekolah Adipangastuti

Semarang, 2 September 2025 — Solo Bersimfoni melakukan audiensi resmi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Disdikbud Jateng), untuk menyampaikan laporan pelaksanaan program, serta menjajaki kolaborasi lebih lanjut dalam penguatan karakter dan perlindungan peserta didik melalui Program Sekolah Adipangastuti. Kegiatan ini dengan dukungan Australia Indonesia Partnership for Justice Phase 3 (AIPJ3) melalui program Bridging Fund.
Kegiatan audiensi ini berlangsung di Aula C kantor Disdikbud Jateng dan diterima oleh Bidang Pembinaan Kebudayaan dan Bidang Pembinaan SMA beserta timnya. Dalam kesempatan ini, Ketua Solo Bersimfoni, M. Farid Sunarto, S.Pd., M.Si., dan Diektur Program Solo Bersimfoni, Prof. Agung Nur Probohudono, Ph.D., memaparkan kiprah lembaga dalam mendampingi sekolah-sekolah di Jawa Tengah sejak 2019, khususnya dalam isu-isu strategis seperti pencegahan kekerasan di sekolah, pengembangan karakter siswa, penguatan nilai keberagaman, serta pembangunan budaya sekolah yang ramah dan inklusif.
Pelaporan dan Rencana Kolaborasi
Solo Bersimfoni menyampaikan berbagai capaian program sampai akhir 2025, mulai dari implementasi Program Sekolah Adipangastuti di 67 Sekolah Menengah di Jawa Tengah dan beberapa advokasi kebijakan kepemudaan di tingkat kota sampai provinsi. Selain itu, Solo Bersimfoni juga menyampaikan program yang akan dilakukan sampai akhir tahun 2025 terkait pelaksanaan Program Sekolah Adipangastuti hingga pelatihan Duta Sekolah Adipangastuti sebagai kepanjangan tangan menyebarkan hasthalaku di lingkungan sekolah. Solo Bersimfoni juga menekankan pentingnya pendekatan yang partisipatif dan berbasis komunitas sekolah, agar program tidak hanya bersifat simbolis, tetapi menyentuh keseharian peserta didik dan tenaga pendidik.
Sebagai tindak lanjut program, Solo Bersimfoni mengajukan dua inisiatif utama yang memerlukan dukungan Dinas:
1. Pelatihan TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan) di sekolah-sekolah Adipangastuti se-Jawa Tengah, untuk memperkuat kapasitas tim dalam mencegah, menangani, dan melaporkan kekerasan di lingkungan sekolah secara efektif.
2. Program “Sebar Kawruh Sekolah Adipangastuti”, yang akan menjadi ajang pembelajaran dan inspirasi bagi siswa dan guru, serta menghadirkan Kepala Dinas sebagai narasumber utama untuk memberikan materi tentang “Pembentukan Karakter Pelajar Jawa Tengah yang Berbudaya dan Berintegritas.”
Dukungan dan Harapan
Menanggapi pemaparan tersebut, Sulistiono, S.Sn., Subkor Sejarah dan Tradisi Bidang Pembinaan Kebudayaan Disdikbud Jateng memberikan apresiasi atas konsistensi dan kepedulian Solo Bersimfoni dalam mendampingi sekolah-sekolah di Jawa Tengah, khususnya dalam isu-isu yang sering kali dianggap sensitif namun sangat penting untuk ditangani bersama.
Beliau memaparkan kegiatan Bidang Pembinaan Kebudayaan yang bisa dikolaborasikan dengan Solo Bersimfoni di semester akhir 2025, seperti penanaman watak dan budi pekerti sejak dini, napak tilas mengikuti jejak kepahlawanan, kemah budaya, serta gelar budaya. Semua kegiatan ini berkaitan dengan pembentukan karakter siswa.
Sumaryati, S.E., M.Si., analis peserta didik yang mewakili Bidang Pembinaan SMA, juga menyampaikan terima kasih dan dukungannya terhadap program Solo Bersimfoni, baik yang sudah dilakukan maupun yang sedang direncanakan. Selain itu, beliau menyampaikan tentang kegiatan Bidang Pembinaan SMA yang terkait dengan pengembangan karakter dan bisa dikolaborasikan dengan Solo Bersimfoni, seperti In House Training (IHT) Pendidikan Karakter dan Musyawarah Kerja Forum OSIS Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
Penutup
Audiensi ini menjadi langkah strategisdalam memperkuat kolaborasi antara lembaga masyarakat dan pemerintah daerah, khususnya dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih manusiawi dan berkarakter. Solo Bersimfoni dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sepakat untuk terus menjalin komunikasi dan mempersiapkan agenda bersama yang berdampak luas dan berkelanjutan.
“Dengan Sekolah Adipangastuti, harapannya siswa tidak hanya lulus dengan nilai yang baik, tetapi juga bisa menjadi agen perubahan melalui karakter hasthalaku,” – Prof Agung Nur Probohudono, Ph.D.