Close

March 31, 2022

SIMFONI ACADEMY; DARI SAHABAT UNTUK SAHABAT

simfoni academy

Pada akhir Oktober, Sabtu-Minggu 26-27 Maret 2022, Solo Bersimfoni telah melaksanakan kegiatan Simfoni Academy yang merupakan rangkaian akhir open recruitmen Sahabat Simfoni yang baru. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari secara hybrid (campuran daring dan luring). Jumlah pesertanya adalah sepuluh orang yang merupakan para pemuda dari Soloraya. Sebelumnya, setiap peserta sudah diseleksi melalui tahap pre-test, membuat karya bertema “Toleransi bagi Saya” dalam bentuk tulisan/visual dan atau audio visual, serta terakhir mengikuti tes wawancara.

Tujuan Kegiatan Pelatihan Simfoni Academy antara lain membentuk sahabat simfoni baru yang memahami Hasthalaku, memahami pentingnya perdamaian dalam kemasan inklusi sosial dan literasi digital, memahami pentingnya melestarikan kearifan lokal, lebih terbuka terhadap persepsi orang lain dan dapat menghargai satu sama lain. Serta yang terpenting mereka menjadi perpanjangan Solo Bersimfoni dalam mengampanyekan toleransi.

Dalam kegiatan ini materi yang diberikan masih berhubungan dengan toleransi dimana merupakan isu yang diangkat oleh Solo Bersimfoni yaitu Hasthalaku oleh Provita Niekeen Chrisdiyana yang merupakan Sahabat Simfoni dan juga Project Manajer Sekolah Adipangastuti 2019-2020, Literasi Digital oleh Giri Cahyadi dari MAFINDO, Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI) oleh Nurul Saadah Andriani, Direktur SAPDA Jogja dan Rancangan Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah Pada Terorisme (RAN-PE) oleh M. Farid Sunarto, Ketua Solo Bersimfoni. RAN-PE merupakan isu yang menjadi fokus Solo Bersimfoni selain tentang edukasi. Pada setiap pemaparan materi diadakan sesi tanya-jawab, diskusi dan bertukar opini. Khusus materi Literasi Digital dan GEDSI dibahas melalui sesi hybrid karena pemateri berlokasi di luar kota.

Pada hari kedua diisi dengan team project studi kasus intoleransi, main board game Hasthalaku dan sharing session bersama Sahabat Simfoni lama dengan peserta. Hasil studi kasus intoleransi dari masing-masing kelompok dibuat suatu luaran berupa konten publikasi, baik dalam bentuk tulisan/audio/visual dan atau audio visual.

Sejak awal, kegiatan ini dikonsep dan dilaksanakan oleh Sahabat Simfoni yang lama. Sehingga bisa dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda dari sahabat untuk sahabat. Peserta dan fasilitator saling berbagi pengalaman serta pengetahuan mengenai bagaimana kiprahnya menyebarkan toleransi di lingkungannya selama ini. Karena tujuan yang sama inilah yang membuat peserta tertarik untuk menjadi sahabat simfoni.

Karim, salah satu fasilitator yang masih duduk di bangku SMA mengatakan, “paling seru waktu sesi main boardgames”. Boardgames Hasthalaku merupakan permainan yang dibuat oleh media center dan beberapa sahabat simfoni. Tujuan dibuat supaya lebih terasa menyenangkan saat menyebarkan toleransi dan nilai baik melalui hasthalaku.

Setelah kegiatan Simfoni Academy selesai dilaksanakan, dibentuk kepengurusan sahabat simfoni yang baru. Harapannya, mereka dapat berekspresi dan kreatif dalam mengkampenyakan hasthalaku baik secara daring maupun luring. “Simfony Academy memberi banyak ilmu dan pengetahuan tentang ekstremisme dan nilai-nilai damai yang diusung dalam hasthalaku. Menyenangkan dan seru karena dibawakan dengan cara yang asyik. Disini semua belajar dan diberi kesempatan yang sama untuk bertanya dan berpendapat” ujar Jannah, salah satu peserta Simfoni Academy.

 

Penulis : Tia Brizantiana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *