Tunas Harmoni Solo Sukses Selenggarakan Zero Waste Journey di Loji Gandrung

Pada Sabtu 15 Maret 2025, Tunas Harmoni Solo sukses menyelenggarakan sebuah acara bertajuk Zero Waste Journey dengan tema “EcoVisit dan Workshop Pengelolaan Sampah di Solo” yang berlangsung di Loji Gandrung, Solo. Acara ini diikuti oleh 31 peserta dari berbagai organisasi lintas agama dan komunitas yang sangat antusias untuk belajar lebih dalam tentang pengelolaan sampah dan pentingnya menerapkan konsep zero waste dalam kehidupan sehari-hari.
Acara dimulai dengan doa bersama lintas agama serta pengenalan antara panitia dan peserta yang disambut hangat di Loji Gandrung. Kemudian pemberian materi FEEL oleh Sapto Purnama, Kepala Subbag TU UPTD Pengelolaan TPA Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta. Sapto menjelaskan bahwa setiap harinya ada sekitar 390 ton sampah yang dikirim ke TPA Putri Cempo.
Setelah itu dilanjutkan dengan IMAGINE EcoVisit ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, yang terletak di Mojosongo, Jebres, Solo. Para peserta diangkut menggunakan Batik Solo Trans (BST) yang disediakan oleh panitia, memberikan kesempatan bagi peserta untuk merasakan pengalaman bertransportasi umum sembari menuju Lokasi yang menjadi bagian penting dari kegiatan ini.
Di TPA Putri Cempo, para peserta diajak untuk melihat langsung bagaimana pengelolaan sampah dilakukan di sana. Kemudian sampah ini dipilah dan diolah pada Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang sudah beroperasi sejak tahun 2023.

Setelah kunjungan ke TPA, kegiatan berlanjut dengan pemberian materi DO mengenai solusi semu pengelolaan sampah oleh Marbani dari Ecobhinneka Solo. Marbani mengajak peserta membongkar mitos dan mendorong perubahan nyata dalam pengelolaan sampah, terutama sampah plastik. Dampak negatif plastik juga terjadi sebelum plastik dikonsumsi, karena produksi plastik juga mencemari lingkungan. Narasi semu tentang pengelolaan sampah plastik yang baik bukanlah sebuah solusi. Edukasi pentingnya mengurangi penggunaan plastik alih-alih mengelolanya adalah hal penting agar ada solusi nyata dan tidak menimbulkan masalah yang lain.

Tak hanya teori, peserta juga diberikan kesempatan untuk belajar membuat pupuk kompos menggunakan compost bag dengan arahan Prasetianingsih Soewarno, Penyuluh Lingkungan Ahli Muda DLH Kota Surakarta, dan Marantika Soloningtyas, TKPK DLH Kota Surakarta. Sesi ini diharapkan agar peserta memahami cara mengelola sampah organik di rumah dan atau organisasi mereka. Melalui proses composting yang tepat, sampah organik dapat dimanfaatkan kembali untuk mendukung penghijauan di rumah sehingga mendukung konsep zero waste yang berkelanjutan.
Setelah selesai materi dan praktek, dilakukan sesi SHARE dimana panitia mengajak peserta untuk berbagi pengetahuan dan rencana aksi bersama masing-masing komunitas. Beberapa peserta membagikan kebiasaan zero waste yang sudah dilakukan seperti selalu membawa tumbler dan kantong belanja. Peserta lain juga berencana melakukan composting di rumah dan komunitasnya.
Acara ditutup dengan sesi buka puasa bersama setelah serangkaian kegiatan, tak lupa foto bersama untuk mengabadikan kegiatan antara peserta, panitia dan pemateri. Sesi buka puasa bersama dilakukan dengan konsep zero waste, yaitu setiap peserta membawa tumbler masing-masing serta tidak menggunakan alat makan sekali pakai. Di akhir acara, setiap peserta diberikan bibit tanaman sebagai bentuk komitmen untuk bersama-sama merawat lingkungan dan dibuktikan dengan tumbuhnya bibit tanaman tersebut.

Acara ini merupakan kelanjutan dari kegiatan National Training/Capacity Building: Religious and Interfaith Engagement to Manage Enviromental Risks pada bulan Februari lalu di Bandung oleh Peace Generation Bandung. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kementerian PPN/Bappenas bersama the Foreign, Commonwealth, and Development Office of the UK Government (FCDO) dalam pelaksanaan program pembangunan rendah karbon (Low Carbon Development Initiative/LCDI) Fase 2 Tak hanya di Solo, Tunas Harmoni juga dilaksanakan di Bandung, Pekanbaru, Mataram, dan Medan. Selain peserta dari organisasi keagamaan dan organisasi pemuda, kegiatan ini juga melibatkan pemangku kebijakan seperti DLH. Untuk kegiatan Tunas Harmoni Solo, tim panita berasal dari Solo Bersimfoni, Ecobhinneka, DLH Kota Surakarta dan Pelita.
Acara Zero Waste Journey ini menandakan langkah positif dalam mengedukasi masyarakat Solo mengenai pentingnya mengurangi dan mengelola sampah sebagai bagian dari penerapan gaya hidup zero waste. Melalui inisiatif seperti ini, Tunas Harmoni Solo telah membuka ruang bagi masyarakat untuk berkontribusi langsung dalam mengurangi dampak sampah terhadap bumi. Ketua Koordinator Tunas Harmoni Solo, Risca Dj, mengingatkan bahwa bumi itu hanya satu sehingga setiap individu berperan penting untuk melestarikannya. “Kita hanya punya satu bumi, jadi mulai sekarang, yuk kita berkomitmen menjaga lingkungan dengan sepenuh hati agar tetap lestari dan pulih dari kerusakan yang telah terjadi agar bisa memberikan kehidupan bagi semua makhluk”, tambah Risca.
Penulis: Tia Brizantiana – Program Officer
