Close

March 31, 2021

ORGANISASI PEMUDA DI SOLO KINI MILIKI ACUAN BERKEGIATAN

perwali

Pada 17 Februari 2021, Bapppeda (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah) Kota Surakarta telah melaksanakan kegiatan peluncuran dan sosialisasi Rancangan Aksi Daerah (RAD) tentang Penyadaran, Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemudaan Kota Surakarta di Ruang Rapat A Bapppeda Surakarta. Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Surakarta ini disusul dengan kegiatan serupa pada 26 Februari 2021 dengan menghadirkan peserta dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Kota Surakarta di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta.

RAD ini disusun oleh tiga OPD yaitu Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik), Bapppeda dan Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Kota Surakarta mengacu pada Perwali Nomor 49 Tahun 2019 tentang Kepemudaan. “Untuk mempersiapkan pemuda berkarakter hasthalaku dengan menggunakan panduan ini (RAD, red).”, kata Ketua Bapppeda Kota Surakarta, Tulus Widajat

Ketua Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan Bapppeda Kota Surakarta, Sumilir Wijayanti, menjadi narasumber pada kegiatan tahap pertama. Dalam paparannya, beliau mengatakan bahwa tantangan sekarang adalah membuat pemuda mampu bersikap kritis baik terhadap lingkungan maupun kebijakan, serta mereka dapat memberikan kontribusi dalam hal pembangunan khususnya bidang kepemudaan secara nyata, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya. “RAD ini diharapkan dapat meminimalisir tindakan intoleransi di kalangan pemuda Kota Surakarta, terutama sebagai pencegah munculnya radikalisme ,” lanjutnya.

Kegiatan Sosialisasi bersama OPD diikuti oleh 25 peserta, diantaranya Bapppeda, Badan Narkotika Nasional Kota, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial, Satpol PP, Dinas Komunikasi dan Informasi SP, Dinas Perdagangan, Kementrian Agama, Dinas Koperasi dan UKM, Kesbangpol, Dinas Kebudayaan, Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Dinas Pendidikan Kota Surakarta serta Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah. Edi Purwanto dari Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah berharap agar forum seperti ini berkelanjutan. “Kegiatan ini tidak berhenti sampai pada sosialisasi, bisa dilakukan aksi nyata seperti pembangunan karakter melalui sekolah menengah yang mana merupakan bagian dari pemuda,” imbuhnya.

Pada kegiatan tahap kedua, Ketua Bidang Kepemudaan Dispora Kota Surakarta, Nico Agus Putranto menyampaikan materi tentang pemberdayaan kepemudaan.  “Pemberdayaan perlu dilakukan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan untuk meningkatkan potensi dan kualitas jasmani, mental spiritual, pengetahuan, serta keterampilan diri dan organisasi menuju kemandirian Pemuda’, ujarnya. Dispora yang membawahi OKP akan melaksanakan berbagai kegiatan seperti Diklat Managemen, Pemuda Pelopor dan Seleksi Paskibraka  yang di dalamnya dimasukkan materi pengembangan karakter.

Kegiatan Sosialisasi bersama OKP diikuti oleh tiga puluh OKP Kota Surakarta, diantaranya  KTI (Karang Taruna Indonesia), Kwarcab (Kwartir Cabang), Pemuda Muhammadiyah, SIBAT (Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat), KPA (Komisi Perlindungan Anak), HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), KREASSO (Kreatif Anak Sekolah Solo), Kresek (Kreasi Sampah Ekonomi Kota), KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia), PMII (Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia) dan Pemuda Pancasila Kota Surakarta. Faiz dari PMII memberikan usulan agar pemuda Solo lebih diberi ruang gerak untuk melaksanakan kegiatan sebagai ajang mengaktualisasi diri dan komunitasnya. Seperti adanya taman budaya, tempat pameran atau co-working space yang bisa digunakan untuk berkegiatan.

Solo Bersimfoni berharap kegiatan ini mampu menjadi semangat bagi dinas dan organisasi kepemudaan untuk melaksanakan kegiatannya. RAD dapat menjadi acuan kegiatan baik secara program maupun anggaran, yang pada akhirnya kembali untuk penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan kepemudaan.

“Bonus demografi bisa menjadi peluang dan ancaman, sehingga kita perlu upaya besar agar bonus demo ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya menjadi potensi positif dengan cara memberikan ruang dan arahan kepada pemuda dalam setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah kota”, kata Tulus Widajat.

Menjadi pekerjaan rumah bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat sipil untuk dapat mendampingi penerapan RAD ini pada OPD dan OKP di Kota Surakarta. Sinergitas yang baik antara perangkat daerah serta masyarakat sipil sangat dibutuhkan untuk menjamin kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan dari RAD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *