Webinar Sebar Kawruh #4 Bersama BNPT RI: Membangun Generasi Damai dan Toleran di Sekolah

Solo, 24 Oktober 2025 – Dalam upaya memperkuat nilai-nilai toleransi dan mencegah potensi kekerasan di kalangan pelajar, kegiatan Webinar Sebar Kawruh #4 kembali digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada Jumat, 24 Oktober 2025 pukul 09.30 WIB. Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Prof. Irfan Idris, M.A., serta dibuka oleh Prof. Agung Nur Probohudono, Ph.D., aktivis dari Solo Bersimfoni.
Webinar kali ini mengangkat tema “Pencegahan Kekerasan dan Intoleransi pada SMA di Jawa Tengah”, yang relevan dengan meningkatnya perhatian terhadap dinamika sosial di kalangan remaja, khususnya di lingkungan sekolah menengah. Tema ini menjadi bagian dari komitmen bersama antara BNPT RI dan Solo Bersimfoni untuk memperkuat peran pendidikan dalam membentuk karakter siswa yang berwawasan kebangsaan, berempati, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Membangun Ketahanan Pelajar dari Intoleransi dan Kekerasan
Dalam paparannya, Prof. Irfan Idris menekankan bahwa apa yang sudah dilakukan Solo Bersimfoni sudah sesuai dengan amanat RANPE yang dijalankan oleh BNPT dalam hal ini mengedepankan pencegahan kekerasan. Beliau juga menjelaskan bahwa pencegahan kekerasan dan intoleransi harus dimulai dari lingkungan pendidikan. Sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga ruang pembentukan karakter dan nilai-nilai sosial.
“Remaja SMA adalah generasi yang sedang mencari jati diri. Mereka mudah terpengaruh oleh informasi yang salah jika tidak dibekali pemahaman yang benar tentang kebangsaan, toleransi, dan kemanusiaan,” ujar Prof. Irfan.

Beliau menambahkan bahwa fenomena intoleransi sering kali bermula dari ketidaktahuan, perbedaan pemahaman agama, maupun pengaruh lingkungan digital. Karena itu, pendidikan karakter dan literasi digital menjadi kunci dalam memperkuat daya tahan siswa terhadap narasi kekerasan atau ideologi ekstrem.
Selain itu, BNPT RI melalui berbagai program pencegahan berupaya menggandeng sekolah, guru, dan masyarakat untuk membangun jejaring yang solid dalam mendeteksi dini potensi radikalisme. Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan komunitas seperti Solo Bersimfoni, menjadi bentuk nyata keterlibatan banyak pihak dalam menjaga harmoni sosial.
Solo Bersimfoni dan Peran Pendidikan Damai
Sementara itu, Prof. Agung Nur Probohudono dalam sambutannya menyampaikan pentingnya membangun ruang dialog di sekolah agar siswa dapat mengekspresikan perbedaan dengan cara yang sehat dan konstruktif. Salah satu hal yang sudah dilakukan Solo Bersimfoni adalah pelaksanaan Sebar Kawruh sebagai ruang untuk berbagi ilmu, nilai, dan juga pengalaman dalam menyebarkan praktik baik penguatan karakter di Provinsi Jawa Tengah.
“Cara untuk mencegah kekerasan adalah dengan membangun kesadaran, menguatkan literasi, dan menumbuhkan daya tangkal ekstrimisme melalui pendekatan budaya yaitu hasthalaku, dalam hal ini melalui program Sekolah Adipangastuti,” tambah beliau.

Melalui Sebar Kawruh ini, peserta, yang terdiri dari guru, siswa, dan tenaga kependidikan dari SMA pelaksana Sekolah Adipangastuti di Jawa Tengah, diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam lingkungan masing-masing sebagai upaya pencegahan intoleransi dan menumbuhkan harmoni sosial.
Kami juga berharap, ke depannya, Prof. Irfan dan BNPT bisa terus bekerja sama dengan solo bersimfoni dan juga dengan sekolah adipangastuti di jawa Tengah dalam bentuk edukasi, pendampingan dan kolaborasi lintas sektor.
Harapan untuk Masa Depan
Webinar Sebar Kawruh #4 ini menegaskan kembali pentingnya sinergi antara lembaga pemerintah, komunitas, dan masyarakat pendidikan dalam membangun ekosistem sekolah yang aman, damai, dan inklusif.
Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Irfan Idris di akhir acara:
“Pencegahan kekerasan dan intoleransi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. Kita harus menanamkan nilai damai sejak dini agar generasi muda Indonesia tumbuh menjadi pelindung perdamaian, bukan pelaku kekerasan.”
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan SMA-SMA di Jawa Tengah dapat menjadi pelopor dalam mengembangkan pendidikan karakter berbasis toleransi. Webinar Sebar Kawruh #4 menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berbudaya damai, penuh empati, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
